"KELELAHAN BERMEDIA SOSIAL"

Bincang Santai Klinik Konseling Islam

Kelelahan Bermedia Sosial “Media Social Fatigue”

Rabu, 14 Oktober 2020

Kelelahan media sosial atau yang sering disebut dengan istilah media social fatigue merupakan fenomena kelebihan informasi (kebanjiran informasi) dari penggunaan media sosial. Kelelahan media sosial ini dapat kita ketahui dari ciri-cirinya yaitu mulai jarangnya mengakses media sosial atau menutup media sosial yang dimiliki, mulai bosan melihat update status yang itu-itu saja secara terus menerus, mengalami berbagai hal yang kurang menguntungkan seperti menghabiskan banyak waktu luang hingga mengenyampingkan pekerjaan dan menunda, dan hal lain yang dapat berdampak pada diri menjadi terasa capek dengan kondisi yang seperti demikian. Setelah mengetahui ciri-cirinya, kemudian kita perlu mengidentifikasi bagaimana diri masing-masing dengan memperhatikan beberapa aspek diantaranya yaitu memperhtikan waktu untuk media sosial apakah seimbanga antara interaksi di dunia maya dengan nyata atau belum, apakah sudah mulai malas dalam merespon interaksi yang ada di dunia maya. Setelah mengetahui bagaimana ciri-ciri dari kelelahan bermedia sosial, hal selanjutnya ialah melakukan aktivitas yang dapat memberikan hal yang lebih positif dengan tidak menghilangkan informasi penting yang mungkin saja dapat diperoleh dari media sosial. Seperti halnya yang lain, media sosial ini seperti layaknya memiliki dua sisi yaitu negative dan positif yang tergantung kita bagaimana menggunakannya.

Tips untuk mencegah stress dimasa pandemic dengan penggunaan media sosial:

Dimasa normal melihat media sosial bisa menjadi hiburan, tetapi dimasa pandemic ini media sosial bisa menambah kecemasan karena begitu banyaknya informasi oleh sebab itu kita perlu mengelola waktu penggunaannya.

Dimasa pandemic, kita sebagai makhluk sosial dapat menjalin komunikasi dengan tetangga atau keluarga dekat yang dapat memberikan dampak postitif dengan diskusi santai dengan tetap memperhatikan kesehatan.

Memperbanyak komunikasi antar anggota keluarga dengan mencari tema yang bisa dilakukan bersama-sama.

Mulai mengurangi penggunaan sosial media ketika sosial media itu hanya sebagai hiburan.

Closing statement: “Dunia ini seperti apa yang kita pikirkan”

Berita Terkait

Berita Terpopuler